Indonesia adalah salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan di Indonesia dikelola oleh masyarakat lokal, perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara. Maraknya perkebunan sawit di Indonesia dikarenakan Indonesia memiliki lahan dan iklim yang sangat cocok di gunakan untuk perkebunan kelapa sawit.

Hasil dari industri kelapa sawit memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, terutama penjualan eksport komoditas CPO (Crude Palm Oil) ke berbagai negara. Tidak heran apabila industri kelapa sawit menjadi salah satu industri export unggulan Indonesia

Industri kelapa sawit memiliki umur perkembangan yang panjang, mulai dari sistem tradisional hingga sistem modern. Perbedaan kebudayaan di setiap daerah juga mempengaruhi sistem dan penggunaan nama di industri kelapa sawit.

Berikut dibawah ini adalah daftar istilah dari berbagai nara sumber yang sering digunakan pada industri kelapa sawit di Indonesia:

  1. Afdeling : Wilayah kerja perusahaan sawit yang meliputi area seluas kurang lebih 1.000 ha (area datar) atau 800 ha (area berbukit).
  2. Ajir : Pancang yang merupakan titik dimana tanaman sawit di tanam di lahan perkebunan sawit.
  3. Alat berat : Alat-alat yang besar (heavy duty) yang digunakan dalam pekerjaan land clearing seperti bulldozer atau excavator.
  4. Ancak : Area tertentu yang dikerjakan oleh seorang atau sekelompok pekerja di kebun kelapa sawit.
  5. Angkong : Alat angkut tandan buah segar berupa kereta sorong dengan satu roda dan memiliki dua kaki pembantu yang terbuat dari pelat besi.
  6. Asisten Afdeling : Karyawan kebun sawit yang bertanggung jawab untuk memberikan arahan kepada mandor, pemanen, pemel, dan lain-lain.
  7. Asisten Kebun : Pelaksana kegiatan di kebun belapa sawit secara teknis maupun administrasi.
  8. Askep : Asisten Kepala. Mereka yang membantu tugas dari manager kebun.
  9. Bayfolan : Pupuk daun yang digunakan untuk memupuk tanaman sawit di pembibitan utama, kandungan utamanya adalah nitrogen.
  10. Bedengan : Tempat yang digunakan untuk pembibitan awal pada area yang telah diratakan dengan ukuran lebar 1,2 meter dan panjangnya 20 meter. Setiap bedengan mampu menampung bibit baby bag sekitar 2000 pokok.
  11. BHL : Buruh Harian Lepas. Karyawan tenaga harian, biasanya bersifat musiman.
  12. Bucket : Bagian ujung dari alat excavator yang berbetuk limas yang digunakan untuk menggali dan mengangkut tanah.
  13. Cangkang : Limbah sawit yang dapat digunakan sebagai bahan baku arang, bahan bakar boiler, dan bahan pengeras jalan.
  14. Chainsaw : Gergaji mesin yang digunakan untuk menebang kayu.
  15. Cicle weeding : Lingkungan disekitar individu tanamaan yang dijaga agar selalu dalam keadaan bersih, hal itu bertujuan agar pupuk yang diberikan pada tanaman dapat terserap dengan baik, selain itu juga ketika panen memudahkan dalam pemungutan brondolan.
  16. Double Stage : Pembibitan dua tahap, kecambah ditanam dalam baby bag di pre nursery dan paling lambat umur tiga bulan bibit dipindahkan ke large bag di main nursery .
  17. Etiolasi: Pertumbuhan tanaman yang memanjang secara abnormal karena bersaing mendapatkan sinar matahari.
  18. Garuk piringan : Kegiatan manual untuk membersihkan tumbuhan penggangu, sampah atau yang lainya dalam radius kurang lebih 2 meter dari pokok kelapa sawit.
  19. Gawangan : Tempat atau bagian di antara titik tanam, gawangan digunakan sebagai jalan akses untuk pengangkutan buah dan juga perawatan tanaman.
  20. Gawangan mati : Gawangan yang digunakan sebagai area rumpukan. Disebut gaawangan mati karena tidak dapat digunakan sebagai jalan karena banyak rumpukan kayu dan semak.
  21. Grapple : Bagian ujung dari alat excavator yang berbetuk seperti penjepit, seperti kepiting yang digunakan untuk menjapit dan merubuhkan kayu.
  22. Helper : Mereka yang membantu operator excavator dalam mengerjakan tugasnya, helper biasanya mengisikan bahan bakar, membawakan makanan, membuat pancang pembantu, bahkan menggantikan operator saat lelah.
  23. Imas : Pekerjaan memotong rapat semak dan pohon yang berdiameter lebih kecil dari 7,5 cm di permukaan tanah.
  24. Jalan koleksi : Jalan yang berfungsi sebagai sarana untuk mengangkut produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari Tempat Pemungutan Hasil, jalan ini terdapat diantara blok dan berhubungan dengan jalan utama.
  25. Jalan kontrol : Jalan yang terdapat di dalam setiap blok. Jalan kontrol berfungsi untuk memudahkan pengontrolan areal pada tiap blok dan sebagai batas pemisah antar blok tanaman.
  26. Jalan utama : Jalan yang menghubungkan antara satu afdeling dengan afdeling lainnya maupun dari afdeling ke pabrik serta menghubungkan langsung pabrik dengan jalan umum.
  27. Jangkos : Limbah sawit yang dapat dijadikan sebagai pengganti pupuk sawit.
  28. Kantor divisi : Kantor Wilayah kerja suatu perusahaan yang meliputi area seluas kurang lebih 1.000 ha (area datar) atau 800 ha (area berbukit).
  29. Karyawan Harian Lepas (KHL) : Karyawan yang digaji berdasarkan harian masuk kerja.
  30. Karyawan Harian Tetap (KHT) : Karyawan yang digaji tetap setiap bulannya.
  31. Kastrasi : Pembuangan bunga pada fase peralihan dari TBM menjadi TM. Tujuan kastrasi untuk memperpanjang fase vegetative sehingga pada saat tanaman mulai menghasilkan ,fisik tanaman sudah cukup kuat.
  32. Kation : Ion bermuatan positif seperti Ca+, Mg+, K+, Na+, H+, Al3+
  33. KCS : Krani Catat Sawit. Karyawan yang bertugas untuk mencatat jumlah panen dari setiap pemanen.
  34. Kecambah : Benih kelapa sawit yang berasal dari pusat penelitian benih yang digunakan sebagai bibit pada perkebunan kelapa sawit. Kecambah diberi nama sesuai dari perusahaan atau tempat penelitiannya contoh Ppks, socfindo, lonsum, dll.
  35. Kernel : Inti sawit yang merupakan komoditas turunan dari buah kelapa sawit.
  36. Kohesi tanah : Gaya tarik menarik antar molekul yang sama, salah satu aspek yang mempengaruhi daya kohesi adalah kerapatan dan jarak antar molekul dalam suatu benda, bila kerapatan semakin besar maka kohesi yang didapatkan semakin besar.
  37. Konsolidasi : Kegiatan mengisi kembali poly bag dengan tanah, hal itu dikarenakan tanah yang telah terisi ke dalam poly bag memadat.
  38. Krani : Karyawan yang bertanggung jawab atas semua kegiatan administrasi perkebunan sawit.
  39. Land Clearing : Kegiatan pembukaan lahan meliputi kegiatan merintis, pembuatan blok dan jalan, serta perumpukan dan pembersihan lahan.
  40. Manager Kebun : Pemimpin tertinggi di kebun yang yang bertanggung jawab dan melakukan koordinasi seluruh kegiatan di perkebunan kelapa sawit
  41. Mandor Penen : Karyawan yang bertanggungjawab terhadap anggota pemanennya.
  42. Mandor Satu : Membawahi mandor panen berdasarkan arahan dari asisten afdeling.
  43. Main nursery : Pembibitan utama, yaitu pembibitan dari umur 3 bulan sampai dipindahkan ke lapangan (umur 12 bulan).
  44. Meothrin : Insektisida dan akarisida golongan piethroid berspektrum luas dan juga beraktivitas sebagai akarisida. Meothrin 50 nEC bekerja sebagai racun kontak dan lambung berbentuk cairan berwarna putih bening yang dapat membentuk emulsi dalam air, efektif mengendalikan hama tanaman.
  45. Pancang staking atau pancang jalur perumpukan kayu : Pekerjaan mengukur dan memasang patok jalur perumpukan kayu.
  46. Pengawas alat berat : Orang yang bertugas mengawasi pekerjaan alat berat dalam merumpuk.
  47. Pemanen : Mereka yang melakukan panen di area yang telah ditentukan. Setiap pemanen memiliki target basis borong.
  48. Pemel : Karyawan pemeliharaan yang bertugas untuk melakukan perawatan di kebun kelapa sawit.
  49. Peron : Timbangan atau area tempat menimbang tandan buah segar dalam transaksi jual beli antara petani dengan agen. Seringkali disebut dengan nama ram atau ramp.
  50. Plastisitas tanah : Perbedaan batas cair dan batas plastisitas suatu tanah atau sering disebut dengan PI (plasticity Index). Yang mempengaruhi plastisitas tanah adalah batas cair dan batas plastic.
  51. PMKS : Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Pabrik pengolah tandan buah segar yang menghasilkan CPO atau minyak mentah.
  52. Pre nursery : Pembibitan awal, dimulai dari bibit kecambah sampai umur 3 bulan.
  53. Premi : Pembayaran yang diberikan setelah karyawan mencapai target kerja yang ditentukan, biasanya dihitung per satuan atau per jam (misalnya 1 jam = premi Rp.5500).
  54. Ram / Ramp : Timbangan atau area tempat menimbang tandan buah segar dalam transaksi jual beli antara petani dengan agen. Kadang disebut dengan nama peron.
  55. Ratgon : Merupakan rodentisida (racun) anti koagulan. Bentuknya seperti balok berwarna hijau. Ratgon dipasang di lubang-lubang pematang yang dihuni tikus.
  56. Rintis : Kegiatan membuka hutan dengan parang dengan lebar 2 meter . Jalan rintis digunakan sebagai dasar awal untuk pembuatan jalan utama, jalan koleksi maupun blok.
  57. Seleksi bibit : Kegiatan bertujuan untuk memisahkan bibit normal dan abnormal.
  58. Sensus tanaman : Kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui jumlah tanaman yang mati, titik kosong, tanaman yang diserang berat hama.
  59. Single Stage : Pembibitan satu tahap, kecambah langsung ditanam pada large bag sampai dengan siap tanam.
  60. SKU : Syarat Kerja Umum. Klasifikasi gaji kelompok karyawan tetap, bulanan atau harian.
  61. Spacing : Kegiatan pengaturan jarak pada poly bag yang telah diisi tanah di pembibitan main nursery.
  62. Staking (Merumpuk) : Kegiatan mendorong dan menimbun kayu hasil imasan dan tumbangan pada gawangan mati sejajar dengan baris tanaman dengan arah utara selatan.
  63. Standar Operasional Prosedur (SOP) : Standar atau dasar yang harus dipatuhi dalam perkebunan kelapa sawit.
  64. Sumisansui : Pipa yang digunakan untuk menyiram tanaman pada tahap pembibitan, pipa ini memiliki lubang kecil di setiap 10 cm yang jika ada air dengan tekanan tinggi akan menyemburkan air dalam bentuk uap.
  65. Suntho : Kompas yang berbentuk segi empat, penggunaannya adalah dengan diteropong dan memanfaatkan pancang sebagai patokan, di dalamnya terdapat angka derajat mulai dari 0 sampai 360.
  66. TNS : Tandan Buah Segar. Hasil panen kelapa sawit.
  67. Tali slink : Tali yang terbuat dari kawat besi/ baja yang digunakan untuk mengukur atau membuat garis lurus, biasanya digunakan pada kegiatan pengaturan poly bag pada main nursery dan juga pembuatan titik tanam.
  68. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : Tanaman kelapa sawit yang berada pada umur mulai tanam hingga berumur kurang lebih 2,5 – 3 tahun.
  69. Tiran : Racun tikus yang dipasang ala tempos, obat dan alt untuk mengendalikan hama tikus dengan cara pengasapan pada lubang pematang yang dihuni tikus.
  70. Topografi : Bentuk dari dataran atau permukaan bumi, topografi berpengaruh terhadap budi daya kelapa sawit.
  71. Transplanting : Kegiatan menanam bibit dari pre nursery ke poly bag di main nursery.
  72. Weeding : Penyiangan atau kegiatan membersihkan gulma pada tanaman, bertujuan untuk mengurangi gulma yang dapat mengganggu penyerapan unsur hara tanaman.
  73. Weeding atas : Pembersihan gulma dibagian atas atau dipermukaan baby bag.
  74. Weeding bawah : Pekerjaan membersihkan gulma di bawah baby bag.
  75. Zero burning : Teknik pembukaan lahan untuk penanaman kelapa sawit tanpa melalui proses pembakaran. Pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti bulldozer dan excavator.

Demikian beberapa daftar istilah yang sering digunakan dalam industri kelapa sawit di Indonesia. Semoga dapat membantu. Apabila anda sedang mencari timbangan truk yang cocok dijadikan sebagai timbangan loading ram sawit, kami menyediakan Timbangan Truk Tornado yang sangat cocok digunakan pada kegiatan penimbangan di industri kelapa sawit. Untuk info lengkap segera hubungi nomor 0821-3963-0089.